Jenderal TNI Budiman |
Penegasan itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Budiman, usai Apel 358 Dandim dan Danrem yang juga diikuti seluruh Pangdam di Secapa Hegarmanah Bandung, Selasa (12/11).
"Anggota TNI jelas tidak boleh memilih. Namun, keluarganya berhak memilih. Soal itu, kami serahkan kepada mereka karena keluarga kami sudah cerdas, tidak akan bisa disuruh-suruh atau dibodohi, sudah tak mungkin lagi seperti itu," kata Jenderal Budiman.
Budiman mengatakan TNI AD menjamin tak ada akses yang bisa digunakan capres berlatarbelakang militer dalam upaya mendapatkan dukungan suara dari keluarga prajurit yang mempunyai hak pilih pada Pemilu 2014.
Menurut Budiman, TNI AD sudah bertekad untuk mengamankan Pemilu dengan mengedepankan satu-satu jalan agar pesta rakyat itu terlaksana dengan jujur dan adil yakni netralitas.
“TNI pantang diarahkan untuk memenuhi kepentingan pihak tertentu,” ujarnya.
Budiman tak menampik pengumpulan Dandim dan Danrem dan juga Aster Kodam itu terkait dengan Pemilu 2014 mendatang. Namun, kata Budiman, kegiatan tersebut tidak mempunyai tendensi apapun selain menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Apel Dandim dan Danrem ini merupakan kegiatan tahunan. Kebetulan kegiatan Tahun 2014 yang menonjol adalah Pemilu, sehingga dititikberatkan pada pengamanan Pemilu, agar dapat terlaksana sesuai ketentuan, aman, tertib, lancar, jujur, dan adil," tandasnya.
Sejauh ini beberapa pensiunan TNI mulai ambil ancang-ancang untuk maju dalam pemilihan presiden 2014 mendatang. Mereka antara lain Jenderal TNI (Purn) Wiranto (Hanura), Letjen (Purn) Prabowo (Partai Gerindra), dan Jenderal TNI (Purn) Pramono Edi yang saat ini sedang ikut Konvensi Partai Demokrat.
Penulis: Ahmad Prasetya/SJ
No comments: