» » Walikota Perintahkan Pemeriksaan Hewan Qurban

Bandarlampung, Teraslampung.com -Wali Kota Bandarlampung Drs. Hi. Herman H.N., M.M. memerintahkan kepada Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (Distanbunhut) untuk memeriksa kesehatan seluruh hewan kurban yang dijual di Bandarlampung setiap hari.

Instruksi itu dikeluarkan menyusul ditemukannya hewan kurban sakit yang dijual saat Distanbunhut melakukan uji kelayakan hewan kurban, Rabu (9/10).

’’Ya, saya sudah perintahkan Kadistanbunhut untuk setiap hari memeriksa hewan kurban yang dijual. Karena kesehatan hewan kurban itu sangat penting untuk kesehatan warga Bandarlampung,” ujarnya kemarin.

Mantan kepala Dinas Pendapatan Daerah Lampung itu menjamin seluruh hewan yang dijual pedagang tidak akan terkena penyakit. Sebab sebelum hewan tersebut masuk Bandarlampung, ia sudah memerintahkan untuk mengecek kesehatannya dahulu sebelum dijual.

’’Nah, adanya hewan yang sakit itu mungkin terjadi saat pemeliharaan oleh pedagang. Makanya, saya juga mengimbau supaya pedagang bersama-sama menjaga kesehatan hewan kurban yang dijualnya,” ucap Herman.

Sementara, Kadistannakbunhut Bandarlampung Agustini membenarkan ada beberapa hewan kurban sakit yang dijual pedagang. Menurutnya, penyakit itu disebabkan kondisi cuaca yang saat ini kurang bagus dan perlakuan para pedagang dalam memelihara hewan kurbannya.

’’Tetapi, kami sudah memberikan arahan dan masukan kepada mereka (pedagang hewan kurban, Red) untuk segera mengobati hewan kurban yang terkena penyakit itu. Sebelumnya, kami juga sudah memberi obat supaya hewan kurban yang sakit itu segera sembuh,” ujar dia kemarin.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis kesehatan hewan, imbuh Agustini, terdapat beberapa penyakit hewan kurban yang dijual pedagang. Di antaranya cacingan dan virus seperti flu.

’’Kemarin (Rabu, Red) kan ditemukan penyakit cacingan di Kecamatan Tanjungkarang Timur (TkT). Nah kalau tadi (kemarin), kami menemukan penyakit virus seperti flu pada hewan kurban yang dijual pedagang di Kecamatan Kemiling,” ungkapnya.

Sebelumnya pada Rabu (9/10), drh. Sudaryatmo dari tim penguji Distanbunut menemukan sedikitnya dua sapi yang sakit terkena cacingan. Namun, hewan itu masih dijual di lapak Rasiman, salah seorang pedagang di dekat Bukit Camang, Jl. Yasir Hadibroto, Tanjungkarang Timur (TkT).

    Tujuh pegawai dinas beserta tim medis melakukan pengecekan hewan kurban jenis kambing dan sapi di Kecamatan TkT. Pengecekan dilakukan terhadap mata, hidung, dubur, maupun kemaluannya.

    Tim lantas meminta hewan kurban tersebut segera diobati agar penyakitnya tak menular ke manusia saat dikonsumsi. ’’Ada dua hewan kurban yang kena penyakit. Tadi sudah kami beri arahan supaya mereka mengobati hewan itu agar terbebas dari penyakit,” ujarnya di lokasi pemeriksaan, Rabu.

    Menanggapi temuan itu, sang pemilik lapak Rasiman mengaku akan mengobati penyakit yang diderita hewan dagangannya. Ia memperkirakan penyakit tersebut dapat sembuh dalam waktu tiga hari. ’’Besok (hari ini, Red) kami mengobati dengan memberi obat cacing. Mudah-mudahan dalam waktu tiga hari ke depan sembuh dan penyakitnya hilang,” harap dia.

    Menurut Rasiman, hewan-hewan dagangannya diambil dari Kecamatan Sukarame dan Tanjungbintang. ’’Kalau harga tahun ini naik Mas. Naiknya sekitar 30 persen,” katanya.

    Terpisah, Kadistanbunhut Bandarlampung Agustini menyatakan bahwa tim telah memeriksa hewan kurban di seluruh kecamatan. ’’Seluruh kecamatan ada timnya masing-masing. Satu tim sekitar 7-10 orang. Mereka memeriksa kelayakan hewan kurban untuk dijual,” ungkapnya.

    Untuk lokasi lapak yang telah diperiksa, tim menempelkan stiker. ’’Kalau per hewannya tidak kami beri tanda. Yang kami kasih tanda itu tempatnya,” terang dia. (rdl)

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply