» » Unila akan Ujicobakan 'E-Voting'

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com - Lembaga Penelitian Universitas Lampung (Lemlit Unila) membahas kemungkinan penggunaan electronic voting (e-voting) dalam penyelenggaraan pemilihan raya (pemira) presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unila Juli mendatang. Hal itu diungkapkan Ketua Lemlit Unila Dr. Eng. Admi Syarif, Senin (19/5).

“Kita akan mencoba mengembangkan sistem e-voting dalam pemilihan online. Alat dan teknologinya sudah ada tinggal bagaimana teknis pengaplikasiannya yang akan kita kaji lebih lanjut,” ujar Admi didampingi Kepala UPT Puskom Muhamad Komarudin, S.T.M.T.

E-voting merupakan metode pemungutan suara menggunakan teknologi informasi dengan sejumlah syarat. Komarudin menyebutkan, secara teoritis, e-voting memberikan banyak kemudahan baik dalam penghitungan hasil perolehan suara. Di antaranya, efektivitas waktu dalam penghitungan suara, efektivitas biaya pelaksanaan pemungutan suara, serta pemanfaatan fasilitas dan teknologi.

Ia menambahkan, negara yang dianggap sukses menyelenggarakan e-voting adalah India. Dan belakangan, sistem pemungutan suara ini juga sudah mulai diterapkan untuk pemilihan kepala daerah di Bali. Unila, sambungnya, juga sudah pernah mengujicobakan mekanisme e-voting yakni pada saat pemilihan ketua Himpunan Mahasiswa Elektro (Himatro) Unila beberapa waktu lalu.

“Pada waktu itu alatnya sudah ada dan mekanisme pemilihan melalui e-voting sudah berjalan sukse untuk level mahasiswa. Kita juga sudah pernah diundang KPU untuk membahas masalah itu. Tapi saat itu aplikasi sistem ini terkendala undang-undang. Payung hukum yang menaungi hal itu belum ada,” papar Komar.

Admi menjelaskan, mahasiswa yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) akan menyuarakan pilihannya melalui sistem informasi akademik (Siakad). Namun, secara fisik mereka tetap datang ke lokasi.

“Setiap mahasiswa pemilih bisa masuk lewat login Siakad yang menggunakan Single Sign On (SSO) sebagai Single Identity Number (SIN),” urai Komar.

Menurut Admi ada dua model dalam penerapan pemilihan berbasis e-voting. Model pertama, setelah mengisi akun Siakad, pemilih dihadapkan dengan gambar beberapa calon terpilih di sebelah kiri. Jika ingin menggunakan hak suaranya, mereka diberi kesempatan untuk memilih tombol yang berada di sebelah kanan. Tombol pilihan itu hanya bisa diakses sebanyak satu kali. Sedangkan model keduanya, bisa langsung login di komputer.

“Kita akan kembangkan sistem e-voting ini. Kita coba di pemira Juli nanti. Bukan tidak mungkin kalau itu berhasil bisa kita kaji lebih dalam untuk kemudian digunakan dalam survei elektabilitas pemilihan kepala daerah yang akan datang,” Admi Syarif menambahkan. (rl)

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply