Pegiat FAM Muhammad Subhan (dua dari kanan) bersama peserta "Arek Suroboyo Berpuisi". (Foto: Ist) |
Acara yang ditaja Tim Event Organizer Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia yang dikoordinatori Yudha Prima itu bertajuk “Arek Suruboyo Berpuisi” bekerjasama dengan SMK PAL Surabaya dan didukung Lembaga Bimbingan Belajar Primagama.
Acara dibuka dengan penampilan musikalisasi puisi oleh Fileski yang membacakan puisi berjudul “Kota Kenangan yang Terbakar”. Puisi itu semakin terasa indah ketika seniman otodidak ini membawakannya dengan diiringi biola yang mengalun syahdu.
Selain Fileski, ikut membaca puisi Ardi Susanti, penyair perempuan asal Tulungagung yang membacakan puisinya berjudul “Bicaralah, Nak”. Baik Fileski dan Ardi Susanti, membaca puisi-puisi yang tercantum dalam buku puisi “Menjadi Indonesia” yang penerbitannya digagas FAM Cabang Surabaya dan diluncurkan di hari itu.
Pada kesempatan tersebut juga dibedah buku puisi “Rumah Kartu” karya Eko Prasetyo yang dibahas oleh Muhammad Subhan, pegiat FAM Indonesia yang juga seorang jurnalis dan penulis. Diskusi dipandu moderator Evie Suryani, penulis Surabaya yang juga pengurus Badan Perpustakaan Kota Surabaya.
Dalam makalahnya berjudul “Memahami Puisi-puisi Cinta Eko Prasetyo” Muhammad Subhan mengatakan, meski buku puisi “Rumah Kartu” cenderung bersifat personal yang ditujukan kepadaJeng Ratih-ku sayang, namun bukan berarti Eko Prasetyo tidak jeli menyikapi persoalan yang sedang terjadi di sekitarnya.
“Ia dengan cerdas menjadikan Jeng Ratih-ku sayang yang tak lain adalah istrinya sendiri sebagai tumpahan luapan emosionalnya lewat puisi namun ditulis dengan begitu mesra terhadap berbagai anomali yang terjadi, atau terhadap persoalan-persoalan yang sedang hangat diperbincangkan di tengah masyarakat,” kata Muhammad Subhan.
Para peserta "Arek Suroboyo Berpuisi" foto bersama. (Ist) |
Koordinator EO FAM Indonesia, Yudha Prima, pada kesempatan itu mengatakan, acara tersebut diangkat FAM Indonesia sebagai rangkaian kegiatan Milad ke-2 FAM Indonesia yang akan dilanjutkan dengan Workshop Menulis Novel serta peluncuran Novel “Lukisan Cahaya di Batas Kota Galuh” yang kegiatannya dihelat di Pare, Kediri, pada Selasa (10/6).
“Selain itu, kegiatan ini juga untuk mendukung Kota Surabaya sebagai kota literasi yang telah dicanangkan Walikota dengan gerakan membaca dan menulis,” katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala SMK Teknik PAL Surabaya, Eko Agus Triswanto, pada kesempatan tersebut menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan yang digelar FAM Indonesia. Secara khusus ia mengatakan bahwa acara tersebut sangat bermanfaat terutama bagi siswa-siswanya.(rel)
No comments: