Panen udang vaname. (dok kkp) |
BANDARLAMPUNG - Pemerintah pusat berusaha mengembalikan iklim kejayaan budidaya udang di Lampung. Salah satunya adalah dengan pengembangan budidaya udang Vaname. Kini, Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan uji coba budidaya udang Vaname Nusantara I.
"Sekarang udang ini bagus dan permintaan dunia masih belum terpenuhi mencapai 500 ribu kekurangan pasar, sehingga kami merekayasa udang vaname di laut selain untuk mengisi kekurangan permintaan Ikan Kerapu," kata Slamet Subiakto, Dirjen Perikanan dan Budidaya Slamet Subiakto di Bandarlampung, Jumat (6/6).
Menurut Slamet, Lampung dipilih menjadi pusat ujicoba udang Vaname Nusantara karena kualitasnya masih bagus. “Saat ini ,pasar masih membutuhkan udang vaname sekitar 500 ribu ton. Pemerintah pusat ingin agar Lampung bangkit sebagai produsen udang terbesar nasional,” kata dia.
Slamet mengatakan saat ini i Indonesia produsen udang vaname terbesar kedua di dunia setelah India. Sebelumnya pasar udang vaname sempat dikuasai Vietnam, Thailand, dan Malaysia.
“Namun negara tersebut kini sedang anjlok, negara tujuan ekspor menolak produksi udang vaname mereka karena mengandung anti biotik yang tinggi,” katanya.
Hasil uji coba udang vaname di Balai Besar Budidaya Perikanan dan Laut (BBBPL) Lampung membuktikan udang Vaname Nusantara I dapat dipanen setelah tiga bulan dengan biaya operasional lebih rendah daripada budidaya udang indu.
"Penghematan operasionalnya, udang ini dapat dibudidaya dimana saja dan tidak memerlukan kincir kipas dan peralatan seperti terpal dan lainnya," katanya.
Dalam ukuran 3x3 meter keramba jaring apung, dari 10 ribu benih yang ditebar, saat panen mampu menghasilkan 60 kilogran udang atau per kilogram mencapai 60 ekor.
Sementara itu Bangun Sitepu, Ketua Forum Kelompok Keramba Apung (Fokel), yang sebelumnya pelaku pembudidaya Kerapu kelas tinggi, kini mulai beralih budidaya Vaname Nusantara.
"Saya tertarik untuk melakukan pengembangan budidaya udang ini, selain kebutuhan yang masih banyak yang belum terpenuhi, saya juga bisa memanfaatkan keramba jaring apung ikan kerapu yang sudah hampir dua tahun saya tinggalkan karena lesunya iklim usaha kerapu," ujarnya. .
Sitepu berharap budidaya udang vaname dapat dikembangkan di Lampung dan menjadikan provinsi itu pemasok terbesar dunia seperti halnya kerapu dulu.
No comments: