Selama ini saya sudah sering bertransaksi bisnis - jual beli secara online. Selalu baik dan lancar. Namun, baru baru ini saya menjadi korban penipuan saat membeli barang secara online. Saat itu saya tertarik sebuah iklan di toko online, yakni sebuah produk yang memang sedang saya butuhkan,. Mulailah saya coba hubungi nomor telepon pemasang iklan. Lalu terjadilah tawar- menawar, hingga harga disepakati. Dua jam kemudian saya pun melakukan transfer ke bank BNI Rek.0235651525, an Suaib. Selanjutnya saya konfirmasi bukti transfer lewat email ke jramad29@yahoo.co.id. (sesuai yang tertera di iklan). Lalu saya telepon Pak Suaib. Dia bilang transferan uang sudah diterima dan berjanji akan segera mengirimkan barang yang sudah saya beli.
Karena hari sudah sore, Pak Suaib mengatakan barang baru bisa dikirim ke alamat saya esok hari. Sehari kemudian saya telepon Pak Suaib. Betapa terkejutnya saya ketika dia menjawab: “Pak, barang bapak saat ini sudah siap kami kirim. Namun karena ini barang black market dan ilegal, maka bapak dikenai biaya untuk proses pengurusan surat-surat dan PPN, total Rp1,7jt. Jika bapak tidak bersedia bayar, barang tidak berani kami kirim."
Saya pun berkesimpulan: saya sudah ditipu. Siang itu saya langsung ke sebuah kantor cabang BNI di Lampung untuk melaporkan bahwa sebuah rekening BNI menjadi alat trasaksi penipuan. Saya sekaligus ingin tahu lokasi nasabah BNI Wilayah mana pemilik rek tersebut. Namun, petugas BNI menolak permintaan saya dengan alasan saya bukan nasabah BNI. “Sehubungan bapak bukan nasabah BNI, kami tidak bisa melihatnya. Silakan bapak lapor ke bank sesuai rek bank milik bapak,” kata CS BNI. Saya cuma tersenyum, lalu pamit balik menuju Bank Danamon.
Pemilik rekening bernama Suaib yang menipu saya nomor rekeningnya BANK BNI Rek.0235651525. Nama : BPK SUAIB. Telp.0878 0337 4432. 0852 9429 9995. 0822 9185 9847. email : jrahmad29@yahoo.co.id. Pada satu hingga tiga hari setelah kejadian nomor teleponnya masih bisa dihubungi. Pada hari keempat, semua nomor tersebut sudah tidak aktif.
Iqbal Ghhani
Sukarame, Bandarlampung
No comments: