Belum Jelasnya Cawapres Jokowi Pengaruhi Sentiman Pasar Bursa
Memantau pergerakan pasar uang (foto: Priyambodo/Kompas) |
“Nanti kalau sudah ditelepon Ibu Mega pasti langsung diumumkan. Kawan-kawan wartawan pasti dikasih tahu lebih dulu sebelum diumumkan ke publik,” kata Jokowi, di Jakarta, Jumat (25/4), saat meresmikan jembatan dan lapangan bola di taman Waduk Pluit Jakarta Utara.
Gubernur DKI Jakarta yang kini menjadi calon presiden PDIP itu mengakui sudah punya cawapres. Namun, untuk mengumukanna kepada publik harus melalui mekanisme yang sama seperti saat dirinya diberi mandat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjadi capres.
Jokowi mengatakan pola pengumuman cawapres yang bakal mendampingi dirinya nanti sama seperti dirinya diberi mandat sebagai capres PDIP. Saat itu (14 Maret 2014) Jokowi berada di rumah Si Pitung Marunda Jakarta Utara. Ketika itu Megawati melarang Jokowi ke luar kota, dia hanya boleh blusukan di Marunda.
Saat ini sejumlah nama disebut-sebut bakal mendampungi Jokowi sebagai cawapres Jokowi . Antara lain mantan wapres Jusuf Kalla, mantan Menhan dan mantan ketua MK Mahfud M.D., dan mantan KASAD Ryamizard Ryacudu. Beredar pula nama-nama tokoh perempuan bakal mendapingi cawapres, seperti Sri Mulyani, Puan Maharani, dan mantan Mendag Rini S. Suwandi.
"Jadi nanti kaya dulu itu waktu deklarasi capres, nanti saya undang, saya beri tahu," katanya kepada wartawan yang terus mencecar nama cawapresnya saat meresmikan jembatan dan lapangan bola di taman Waduk Pluit Jakarta Utara, Jumat (25/4/2014
Sementara itu, hingga Jumat siang (25/4) pasar masing menunggu pengumuman cawapres Jokowi. Tabloid Kontan melansir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penambahan sebanyak 18,88 poin di sesi I. Alhasil, posisi terakhir indeks saat ini adalah 4.909,96.
Sepinya sentimen regional membuat pelaku pasar kembali fokus pada sentimen dalam negeri. "Pelaku pasar masih sabar menunggu pengumuman cawapres capres Jokowi," tambah Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker, sebagaimana halnya ditulis Kontan, Jumat (25/4).
Kondisi ini juga membuat pergerakan IHSG cenderung flat menurun dengan kisaran sempit, support 4.880 dan resistance 4.935. Sinyal negatif akan muncul jika indeks ditutup di bawah 4.880.
"Namun, jika indeks berhasil menembus resistance 4.935, kami tetap rekomendasikan sell on strength untuk posisi trading, terutama jika IHSG sudah mencapai kisaran 5.050-5.100," jelas Satrio.
William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securites menambahkan, sentimen soal pengumuman cawapres yang bakal mendampingi capres membuat inflow yang masuk semakin deras, sehingga, secara teknikal IHSG akan menuju resistance 4.933 dan peluangnya lebih besar dika dibandingkan dengan tekanan yang bisa mendorong indeks hingga ke level support 4.886.
"Fase IHSG menuju pola uptrend kembali terjadi," pungkasnya. Saham ASII, PGAS, UNTR, UNVR, BBNI, BBCA, BBRI, BJTM, KAEF, dan TBIG menjadi saham rekomendasi William untuk sesi II. (Dewi Ria Angela, R. Usman)
No comments: