Di rumahnya, Sabtu (8/3) keluarga Norliakmar Hamid, 34, warga Malaysia menunggu kabar tentang hilangnya pesawat Malaysia Airlines. (Foto AFP) |
Kuala Lumpur—Pelaksana Tugas Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Husein membantah informasi yang menyebutkan bahwa pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines jatuh di laut Vietnam. Menurut Hishammudddin terlalu dini untuk menyimpulkan pesawat dengan tujuan Beijing itu jatuh di laut Vietam, karena hingga Sabtu petang (8/3) belum ada informasi valid bangkai fisik pesawat ataupun lokasi tepatnya pesawat jatuh.
"Jangan berspekulasi tentang nasib MH370 karena semua klaim ini dan asumsi harus diverifikasi terlebih dahulu. Karena laporan ini mengutip angkatan laut Vietnam, saya telah mengarahkan Royal Navy Malaysia untuk memverifikasi keaslian laporan tersebut," kata Hishammuddin, dalam acara jumpa pers di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (6/3), sebagaimana dikutip themalaysiainsider.com.
Bantahan Hishammuddin dilakukan menyusul munculnya kabar di laman sebuah media di Vietnem,
Tuoi Tre, yang melaporkan bahwa Angkatan Laut Vietnam mengonfirmasi pesawat Malaysia Airlines yang hilang pada Sabtu (8/3/2014) pagi, jatuh ke laut.
"Jatuh di perairan antara Malaysia dan Vietnam, sekitar 300 kilometer dari Pulau Tho Chu di Provinsi Kien Giang," tulis laman Tuoi Tre, mengutip Komando Tinggi Angkatan Laut Vietnam. Angkatan laut zona Lima Vietnam, menurut Tuoi Tre, sudah berkemas-kemas untuk melakukan operasi penyelamatan darurat.
Pesawat milik Malaysia Airlines hilang kontak setelah terbang selama lebih kurang dua jam dari Kuala Lumpur, Malaysia. Boeing 777-2000 tersebut lepas landas dari Kuala Lumpur pada pukul 00.21 waktu setempat atau 23.21 WIB.
Pesawat tersebut dijadwalkan tiba di Beijing, China, pada pukul 06.30 waktu Malaysia atau pukul 05.30 WIB. Perusahaan penerbangan ini menyebutkan pesawat mengangkut 227 penumpang dari 15 negara, termasuk 7 penumpang WNI.
Hishammuddin, yang juga Menteri Pertahanan Malaysia, mengatakan Angkatan Bersenjata Malaysia telah dikerahkan untuk mencari pesawat yang hilang. Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Darat telah dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
CEO Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya, sebagaimana dikutip themalaysiainsider.com, mengatakan ada lima warga negara India yang ikut dalam penerbangan tersebut.
"Sebelumnya, diberitakan 12 orang Indonesia yang dilaporkan dalam pesawat. Sebenarnya ada tujuh warga Indonesia dan lima warga negara India," kata Jauhari.
Ahmad Jauhari mengatakan MAS telah menghubungi sekitar 80 persen dari keluarga para penumpang dan awak kapal.
“Kami juga mengirim tim ke Beijing untuk memberikan apa pun bantuan dan kenyamanan yang mereka bisa untuk anggota keluarga di sana. Semua penerbangan MAS dan layanan lainnya akan tetap berjalan seperti biasa tanpa gangguan,” kata dia.
Baca Juga: KBRI: WNI di Pesawat Malaysia Airlines 7 Orang
No comments: