Petani panen padi (dok Gapoktan Lampung) |
Bandarlampungp—Tingginya curah hujan diyakini berpengaruh terhadap penurunan harga gabah di tingkat petani di Lampung. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, harga gabah di tingkat petani maupun penggilingan pada Februari 2014 turun rata-rata sebesaar 2,2.4 persen. Hal ini disebabkan oleh datangnya musim penghujan sehingga stok gabah meningkat dari bulan sebelumnya.
“Penurunan rata-rata harga kelompok kualitas gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar 2,24 persen dari Rp. 4.539,09 per kg menjadi Rp. 4.428,41 per kg, dan di tingkat penggilingan dengan kelompok kualitas yang sama, turun sebesar 2,37 persen dari Rp. 4.631,59 per kg menjadi Rp. 4.521,81 per kg,” kata kepala BPS Lampung, Adhi Wiriana, Selasa (4/3).
.
Sementara untuk produksi padi selama tahun 2013 berdasarkan angka sementara diperkirakan sebesar 3,22 ton juta ton gabah kering giling (GKG), naik sebesar 121,33 ribu ton dibanding produksi 2012.
Sedangka jagung diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,01 persen dibanding tahun 2012. BPS memperkirakan produksi kedelai pada tahuhn 2013 diperkirakan sebesar 6,16 ribu ton atau turun sebesar 22,98 persen dari produksi tahun 2012.
BPS Lampung melansir nilai tukar petani (NTP) Provinsi Lampung Februari 2014 untuk masing- sebesar 100,44 untuk subsektor padi dan palawija (NTP-P), 104,74 untuk subsektor hortikultura (NTP-H), 98,63 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr), 108,51 untuk subsektor peternakan (NTP-Pt), dan 101,58 untuk subsektor perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP gabungan tercatat sebesar 102,29.
No comments: