Bersatulah guru honor (jabarprov.go.id) |
Koordinator Tenaga Honorer K-2 Subardi mengatakan, ia bersama pengurus Forum Komunikasi Guru dan Pegawai Honorer K-2 baru saja dari kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara di Jakarta.
Dikatakan Subardi, dari petemuan itu Menpan meminta agar daerah melalui bupati menyerahkan data sekitar 774 guru honorer K-2 yang tidak lolos seleksi CPN untuk diverifikasi.
“Data tersebut harus detil menggambarkan seberapa besar tugas dan beban kerja yang dilakukan para guru dan pegawai honorer tersebut,” kata Subardi, tenaga honorer K-2 di Bantul, yang juga tak lolos seleksi CPNS.
Subardi menyampaikan, Kemenpan menjanjikan akan memberikan tambahan insentif bagi para guru dan pegawai honorer bantul sebesar Rp850 ribu perorang. Namun, katanya lagi, tidak dijelaskan kapan tambahan insentif tersebut mulai diberikan.
Enam hari sebelum para wakilnya berangkat mendatangi Kemenpan, ratusan guru dan pegawai honorer K-2 se-Bantul mengadakan pertemuan di rumah dinas bupati bantul.
Pada pertemuan itu, disepakati bahwa perwakilan mereka akan segera ke Jakarta untuk menanyakan kejelasan nasib para guru dan pegawai honorer K-2. Umumnya mereka sudah mengabdi di bidangnya selama 17 hingga 30 tahun, namun tidak lolos dalam seleksi CPNS yang baru lalu.(isbedy stiawan zs)
No comments: