JAKARTA, teraslampung.com--Pemerintah akan memberikan bantuan sebagai ganti rugi bagi para petani yang sawahnya terkena puso (gagal panen atau rusak parah) akibat terendam banjir hingga Rp2 juta per hektar (ha). Pemberian bantuan itu diharapkan bisa mengurangi beban dan penderitaan petani.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan berdasarkan data dari Kementerian Pertanian lahan sawah yang terkena puso akibat banjir sekitar 39 ribu ha, dan ini akan segera ditangani cepat oleh Kementerian Pertanian.
“Sudah ada dananya untuk membantu sawah-sawah kita yang terkena puso agar produksi tidak terganggu, dan kita harapkan dalam 10 hari ked epan berdasarkan laporan dari BMKG curah hujan sudah mereda dan gelombang kembali kepada normal,” ujar Hatta usai rakor pangan distribusi barang dan perbaikan jalan di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Sabtu (8/2).
Wakil Menteri Rusman Heriawan menambahkan, pihaknya telah menyiapkan dana Rp200 miliar sebagai kompensasi petani yang sawahnya rusak parah karena banjir.
“Kalau rusaknya sampai 75 persen dia akan dapat penggantian per ha antara Rp1,7 juta sampai Rp2 juta supaya petani dapat fresh money bisa beli bibit ulang dan pupuk (subsidi) supaya lebih murah. Supaya petani bisa tetap menanam,” jelas Rusman.
Adapun mengenai penyalurannya, menurut Rusman, dana Rp200 miliar untuk ganti rugi petani gagal panen itu nantinya akan disalurkan oleh Dinas Pertanian setempat. (B Satriaji/Ratri)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kopi Pagi
Social Icons
Popular Posts
- Dayang Rindu, Cerita Rakyat yang Terlupakan
- "Showroom Sapi" di Lampung Tengah: Kemitraan Wujudkan Mimpi Parjono
- Van der Tuuk, Pahlawan Bahasa (Lampung) yang Dilupakan
- Buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh, Jamal D. Rahman: "Reaksinya Terlalu Berlebihan.."
- Gua Maria Padang Bulan, "Lourdes Van Lampung"
- Panjang, Dermaga Penyeberangan Pertama di Lampung
- Menjadi Pelatih Pelawak
- Pagar Dewa dan Cerita-Cerita Lain
- Sejarah Transmigrasi di Lampung: Mereka Datang dari Bagelen
- Saya Sudah Kembalikan Honor Puisi Esai dengan Permintaan Maaf
No comments: