Bentrok warga (ilustrasi) |
Kapolres Lampung Tengah AKBP Yulias mengatakan bentrok diduga disebabkan karena persoalan tanah. Sejumlah saksi mengatakan pada Minggu siang sekitar pukul 12.00 WIB saat beberapa warga dari Buminabung Utara mengukur tanah di Dusun 9, Kampung Buminabung Ilir. Saat warga sedang melakukan pengukuran tanah, datang tiga orang warga Buminabung Utara. Ketiga orang tersebut menegur warga yang sedang melakukan pengukuran. Cekcok mulut dan perkelahian pun terjadi.
Sore harinya, sekitar pukul 17.00 WIB 50-an orang warga Dusun 1 Buminabung Ilir menyatroni kampung Buminabung Utara untuk mencari tiga warga yang siangnya terlibat perkelahian di lokasi pengukuran tanah. Kedatangan puluhan orang itu disambut ratusan warga Buminabung Utara. Warga dari Dusun 2, Dusun 11, dan Dusun 15 Kampung Buminabung Ilir.
Bentrokan bisa dihindari karena Satuan Dalmas Polres Lampung Tengah berhasil membujuk mereka membubarkan diri dan pulang. Namun, lepas tengah malam, Senin (24/2) sekitar pukul 01.55 datang ratusan massa menyerang Dusun dusun 11 dan 2 Buminabung Ilir. Mereka merusak belasan rumah dan motor.
Wakil Bupati Mustafa yang langsung meninjau lokasi Senin sore (24/2) mengaku prihatin. Ia meminta warga tidak mudah terprovokasi. Wabub Mustafa langsung berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mendamaikan dua kelompok warga yang terlibat bentrok.
Kepolisian Resort Lampung Tengah mengerahkan 250 personel Dalmas ditambah Satu SSK dari TNI AD untuk berjaga-jaga di perbatasan desa Buminabung Ilir dan Buminabung Utara agar tidak terjadi bentrokan susulan. Personel dari Polres dan TNI itu tetap akan berjaga-jaga hingga kondisi benar-benar kondisif. (Andi Royani)
No comments: