Bandarlampung, Teraslampung.com -Kemacetan makin akrab dengan warga Bandarlampung. Terlebih, pertumbuhan kendaraan di kota ini cukup pesat sehingga membuat sesaknya jalan-jalan yang ada. Apalagi ketika jam-jam sibuk. Untuk mengatasi kemacetan, beberapa langkah sudah dilakukan Pemkot Bandarlampung. Di antaranya menyediakan bus rapid transit (BRT), melebarkan jalan, dan membuat fly over.
Langkah terbaru yang dilakukan pemkot adalah menerapkan rekayasa lalu lintas di jalan protokol yang sering menjadi langganan macet. Rekayasa dilakukan dengan sistem area traffic control system (ATCS).
Kepala Dinas Perhubungan Bandarlampung Rifa’i mengatakan, ACTS memang berfungsi untuk mengurangi kemacetan. Rencananya, sistem ini akan dipasang di lima titik persimpangan jalan (lihat grafis, Red).
’’Kelimanya adalah titik-titik kemacetan dan padatnya kendaraan pada jam-jam sibuk,” ujarnya kemarin.
Rifa’i melanjutkan, ACTS adalah sebuah alat yang berupa CCTV dan dipasang di rambu lalu lintas yang berfungsi untuk mengontrol lamanya traffic light (lampu lalu lintas) di lima perempatan jalan tersebut.
’’Pengontrolan itu akan diatur. Jika kendaraannya banyak atau jam sibuk, maka traffic light akan dilamakan. Namun jika kendaraannya sedikit, maka sebaliknya,” terang dia.
Ditambahkan, rencannya program tersebut dijalankan dan dimonitoring dari Terminal Induk Rajabasa. ’’Pogram ACTS adalah bantuan dari pemerintah pusat. Kami harapkan awal tahun depan sudah dipasang dan dapat dipergunakan. Sehingga bisa membantu kita mengatasi kemacetan,” pungkasnya.(rdl)
Topics: Bandarlampung
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kopi Pagi
Social Icons
Popular Posts
- Dayang Rindu, Cerita Rakyat yang Terlupakan
- "Showroom Sapi" di Lampung Tengah: Kemitraan Wujudkan Mimpi Parjono
- Van der Tuuk, Pahlawan Bahasa (Lampung) yang Dilupakan
- Buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh, Jamal D. Rahman: "Reaksinya Terlalu Berlebihan.."
- Gua Maria Padang Bulan, "Lourdes Van Lampung"
- Panjang, Dermaga Penyeberangan Pertama di Lampung
- Menjadi Pelatih Pelawak
- Pagar Dewa dan Cerita-Cerita Lain
- Sejarah Transmigrasi di Lampung: Mereka Datang dari Bagelen
- Saya Sudah Kembalikan Honor Puisi Esai dengan Permintaan Maaf
No comments: