» » Riset IBR: Pemilu Lancar, Pebisnis Yakin Setahun ke Depan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat

Dewi Ria Angela/Teraslampung.com

Sentra binis Mangga Dua Jakarta (ilustrasi) 
JAKARTA - Hasil riset terbaru Grant Thornton International Business Report (IBR) menyebutkan para pebisnis Indonesia yakin   terhadap  situasi  ekonomi dan  lingkungan bisnis  dalam kurun  waktu  12  bulan.

Para pebisnis Indonesia yakin setahun ke depan ekonomi Indonesia akan tetap  kuat dan positif. Salah satu penyebabnya adalah proses demokrasi di Indonesia pada Pemilu 9 April 2014 yang berlangsung aman dan lancar.

Menurut IBR, optimisme  di  kalangan  pebisnis  bertahan  pada  net  balance  78%  dari  triwulan sebelumnya, berada di atas rata-rata optimisme bisnis global, yaitu 44%.  Hal tersebut menempatkan Indonesia pada peringkat sembilan di antara 45 negara yang disurvei pada triwulan pertama di tahun 2014.

“Indonesia berada di di belakang Irlandia (94%), Peru (94%), Uni Emirat Arab (94%), India (89%), Filipina (88%), Selandia Baru (88%), Inggris Raya (83%), dan Swiss (80%),” kata Maryati Lauw dari IBR, Kamis (5/6).

Maryati mengatakan, di  wilayah  ASEAN, optimisme bisnis terus bergerak naik selama empat triwulan  berturut-turut menuju  50%. “Indonesia tetap sebagai  negara  dengan  optimisme  tertinggi  kedua, mengungguli Vietnam (76%), Singapura (42%), Malaysia (4%), dan Thailand (-10%),” kata dia.

Keyakinan  itu, kata Maryati, didukung oleh  bukti-bukti   peningkatan   optimisme   terhadap   prospek pertumbuhan  bisnis  di  Indonesia. Ekspektasi  atas  pendapatan  meningkat  sekitar  6%,  net  balance 78% pada triwulan lalu menjadi 84% pada Q1 2014.  Peningkatan 6% juga dilaporkan terjadi pada ekspektasi atas ekspor, dari net balance 6% menjadi 12% pada kurun waktu yang sama.

“Ekspektasi atas  lapangan  pekerjaan  meningkat  sekitar  1%,  dari  net  balance  54%  menjadi  55%.    Sementara  ekspektasi atas profitabilitas bisnis meningkat sebesar 6%, dari net balance 70% menjadi 76%,” ujarnya.

Menurut Maryati, persentase bisnis di Indonesia yang menganggap kekurangan tenaga kerja ahli, tingkat permintaan yang minim, infrastruktur transportasi, ketidakpastian ekonomi, biaya energi yang meningkat, dan fluktuasi  nilai  tukar  sebagai  hambatan  besar  bagi  pertumbuhan  bisnis  telah  berkurang  secara signifikan, mengalami penurunan lebih dari 5% sejak triwulan yang lalu.

Johanna  Gani,  Managing  Partner  Grant  Thornton  Indonesia,  mengatakan data-data  yang  ada menunjukkan ekonomi  Indonesia  memberikan  respons  yang  positif  terhadap  dinamika lingkungan  bisnis yang  terjadi,  khususnya  pemilu  legislatif  yang  baru  saja  selesai  dan  pemilu presiden  yang  akan diselenggarakan  tidak  lama  lagi.  

“Pemilu  legislatif  yang  diselenggarakan  pada bulan  April  telah  berlangsung  dengan  lancar,  menciptakan  lingkungan  yang  relatif  stabil  bagi aktivitas  operasional  bisnis.    Hal  ini  memberikan  kontribusi  bagi  peningkatan  optimisme  di kalangan pemilik bisnis Indonesia pada triwulan pertama 2014,” kata Johanna, di Jakarta, Kamis (5/6).

 Mengutip pernyataan Menteri Keuangan Indonesia Chatib Basri di The Jakarta Post,Johanna mengatakan bahwa pemilu legislatif dan pemilu presiden akan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan  ekonomi Indonesia  di  tahun  2014,  yang  diharapkan  akan  mencapai  angka  5.8%  hingga  6%.  

Sementara  Edimon  Ginting,  ekonom  Asian  Development  Bank,  berharap pemilu  akan  mendongkrak  kinerja  sektor  jasa,  dan  oleh  karenanya  juga  akan  menghasilkan  peningkatan pada sektor konsumsi.

Johanna Gani juga mengatakan para investor kembali mengarahkan perhatiannya pada Indonesia. Realisasi investasi,  baik  penanaman modal dalam  negeri  maupun  penanaman  modal  asing, telah  mencatatkan rekor baru pada Q1 2014.

" Realisasi investasi berada pada tingkatan Rp106.6 triliun  (sekitar 9.4 miliar dolar AS), dan meningkat sebesar 14.6% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun  2013. Penanaman  modal  asing  diperhitungkan  memiliki  proporsi  sebesar  52%  dari  total investasi yang ada,” kata Johanna.

Sementara Mahendra  Siregar,  Ketua  Badan  Koordinasi  Penanaman  Modal  Indonesia,  mengatakan, pemilu yang berlangsung lancar telah membuat para investor memiliki tingkat keyakinan yang tinggi terhadap situasi serta stabilitas politik dan lingkungan ekonomi Indonesia.

“Realisasi investasi pada Q1  mengalami  pertumbuhan  yang  stabil  dan  menunjukkan  tren  yang meningkat  dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013,” kata Mahendra.

Berikut data lengkap hasil riset IBR:


«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply