Teraslampung.com - Harian Radar Lampung berhasil menyisihkan para pesaingnya pada lomba media cetak di Lampung berbahasa Indonesia terbaik yang diselenggarakan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. Berita Radar Lampung berjudul "Rekening Ratu Tilang Dilacak" yang ditulis Eka Yuliana dan dimuat di Radar Lampung pada 19 Februari 2014 berhasil mengalahkan 38 tulisan lainnya.
Juara kedua diraih Lampung Post untuk berita berjudul "Dana Saksi Keruk Uang" (Lampung Post, ditulis Hesma Eryani), sementara juara tiga dan empat berturut turut Elshinta dari Harian Suara Lampung dengan tulisan berjudul "Lima Rumah Ludes Dilalap Si Jago Merah" dan Teguh Prasetyo dari Tribun Lampung dengan tulisan "Panji Bacakan Puisi Sambil Tengkurap".
Dewan Juri yang terdiri atas Muhammad Muis (Kepala Kantor Bahasa Lampung), Wulan Sucisca (dosen jurusan Komunikasi FISIP Unila), dan Oyos Saroso H.N. (jurnalis) memberi nilai tinggi untukm tulisan tersebut karena kesalahannya jauh lebih sedikit dan memenuhi standar bahasa jurnalistik.
"Empat kriteria yang menjadi pertimbangan juri adalah efektivitas kalimat, kesesuaian judul dengan isi, struktur kalimat, dan pemakaian ejaan yang disempurnakan (EYD). Kami bersyukur banyak karya yang sudah memenuhi kaidah berbahasa Indonesia yang baik. Meski begitu, masih ada juga media cetak yang menabrak rambu-rambu bahasa,"kata Kepala Kantor Bahasa Lampung, Muhammad Muis, Selasa (29/4).
Muis berharap pada masa mendatang media cetak dan elentronik di Lampung makin berkembang dengan kualitas bahasa yang makin baik.
"Media massa memiliki peran sangat penting dalam pengembangan bahasa Indonesia. Media juga bisa menjadi acuan masyarakat. Sebab itu kami sangat mengharapkan para pengelola media massa selalu menaati kaidah berbahasa Indonesia yang baik ," kata Muis. (ANP/Siti Qodratin Aulia)
Home
»
Jurnalisme
»
Media
» Radar Lampung Juara Lomba Media Cetak Berbahasa Indonesia Terbaik di Lampung
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kopi Pagi
Social Icons
Popular Posts
- Dayang Rindu, Cerita Rakyat yang Terlupakan
- "Showroom Sapi" di Lampung Tengah: Kemitraan Wujudkan Mimpi Parjono
- Van der Tuuk, Pahlawan Bahasa (Lampung) yang Dilupakan
- Buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh, Jamal D. Rahman: "Reaksinya Terlalu Berlebihan.."
- Gua Maria Padang Bulan, "Lourdes Van Lampung"
- Panjang, Dermaga Penyeberangan Pertama di Lampung
- Menjadi Pelatih Pelawak
- Pagar Dewa dan Cerita-Cerita Lain
- Sejarah Transmigrasi di Lampung: Mereka Datang dari Bagelen
- Saya Sudah Kembalikan Honor Puisi Esai dengan Permintaan Maaf
No comments: