» » » Pemadaman Listrik Bergillir: Warga Lampung Sudah Bosan Dengar ALasan PLN

Mas Alina Arifin/Teraslampung.com

Bandarlampung - Pemadaman aliran listrik kembali sering dilakukan PT PLN Cabang Tanjungkarang, Lampung. Pada Sabtu petang (26/4), misalnya, listrik di sebagian besar wilayah Lampung padam mulai sekitar pukul 17.30 WIB.

Pada pukul 21.30 di wilayah Telukbetung Utara, Bandarlampung listrik kembali menyala. Beberapa wilayah lain juga menyala. Namun, masih banyak juga kawasan lain di Lampung yang masih gelap gulita.

Setiap kali listrik padam, keluhan bernada datar hingga umpatan kasar bertebaran di media sosial. Umumnya masyarakat Lampung mengumpat karena pemadaman dilakukan semena-mena: tanpa pemberitahuan lebih dulu dan durasi suka-suka PLN.

Keadilan juga sering menjadi penyebab umpatan. Maklum saja, meskipun PLN mengklaim pemadaman bergilir dilakukan secara merata di seluruh wilayah Lampung, tetapi ada sejumlah daerah khusus yang sangat jarang aliran listriknya dipadamkan.

Misalnya adalah para pelanggan yang jaringan kabel listriknya satu jalur Rumah Dinas Gubernur Lampung di Jl. Dr. Susilo Bandarlampung atau sejalur dengan jaringan kantor PLN di Jl. Pangeran Diponegoro Bandarlampung.

"Kalau di rumah saya listrik memang sangat jarang padam, meskipun sebagian besar rumah warga di Lampung aliran listriknya padam. Tapi sedihnya ya kalau pas warga lain listriknya menyala, aliran listrik di rumah mah saya padam," kata Bagus S. Pribadi, warga Kelurahan Gulak-Galik, Telukbetung Utara, Bandarlampung.

Seorang warga yang rumahnya berada di belakang kantor PLN, Jl. Diponegoro, Gang Alpukat Bandarlampung, juga memberikan pengakuan serupa.

"Di daerah kami juga listrik jarang mati. Mungkin karena dekat (kantor) PLN. Tapi hanya puluhan rumah saja yang seperti itu. Kalau sudah sampai kantor Polres Bandarlampung jalurnya sudah lain," kata Rasno, warga Bandarlampung.

"Setahu saya ketika kantor AJI ada di belakang kantor PLN yang di Jl. Diponegoro itu memang sangat jarang mati listrik," ujar Firman.

Sementara Udin, 50, warga Gang Idola Jl. Dewi Sartika, Bandarlampung, mengaku pemadaman listrik di sekitar rumahnya termasuk paling parah dibanding daerah lain di Bandarlampung.

"Tidak musim pemadaman listrik pun di daerah kami listrik sering dipadamkan oleh PLN. Anehnya, itu hanya beberapa rumah. Terpaksa saya membeli genset bekas agar tidak kelabakan kalau kehabisan lilin. Kosekuensinya, saya harus selalu siap solar," kata dia.

Udin mengaku pasrah dengan apa pun yang dilakukan PLN. Makanya, kata dia, dirinya lebih baik mengalah dengan membeli genset bekas.

"Mau marah dan protes juga percuma. Saya tidak bisa ngomel atau protes di fesbuk seperti orang-orang lain  karena memang saya tidak tahu fesbuk," ujarnya.

Berdasarkan penelusuran dan dokumentasi teraslampung.comalasan PLN Tanjungkarang setiap kali protes muncul sudah sangat stereotip. Pertama, padam karena adanya pemeliharaan rutin jaringan. Kedua, aliran listrik dipadamkan karena adanya kerusakan tegangan menengah.

Ketiga, pemadaman aliran listrik karena ada masalah di gardu induk Kotabumi (Lampung Utara) sehingga jaringan interkoneksi Sumatera terganggu. Keempat, listrik padam karena adanya pemeliharaan mesin (overhaul) di PLTU Tarahan.

Pemadan aliran listrik yang terjadi dalam beberapa hari terakhir juga dilakan dengan alasan yang sangat 'klasik'. Kepada teraslampung.com, pihak PLN mengaku pemadaman listrik kali ini karena ada gangguan di gardu induk Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. Yakni, gardu di antara Kota Bandarlampung dan Kabupaten Lampung Selatan.

"Sebelumnya kami atas nama PLN mohon maaf pak karena ada gangguan busbar 2 di gardu induk Tegineneng sehingga mengakibatkan sistem kelistrikan di Lampung sebagian besar terputus dan terjadi pemadaman. namun secara bertahap sudah mulai normal kembali. Terima kasih," tulis pihak manajemen PLN Tanjungkarang, dalam penjelasan yang dikirimkan untuk teraslampung.com. 

Berita Terkait: Hingga Mei, PLN Kembali Rajin Lakukan Pemadaman Listrik Bergilir

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply