Sedangkan pokok-pokok strategi yang dikembangkan dalam Visi 2045 antara lain: (1) membangun Indonesia dari desa; (2) Penguatan peranan Negara; (3) pertumbuhan ekonomi yang berkualitas; (4) pemerataan pendapatan di antara masyarakat; (5) pemerataan pembangunan antar daerah,
antarwilayah; (6) pendidikan dan kesehatan yang berkualitas; (7) penguatan komunitas dalam
kerangka program pemberdayaan; (8) pembangunan berkelanjutan yang berbasis blue-economy
dan green-ecocomy; (9) penegakkan hukum dan HAM; (10) pengembangan industri berbasis Iptek dan Inovasi berdaya saing tinggi; (11) revitalisasi pertanian pangan dan niaga.
Untuk pembangunan, menurut Visi 2045, memiliki tahapannya yang dirancang sebagai berikut: Dasawarsa Pertama, 2015-2025: Menetapkan Fondasi Menuju Negara Maju. Dasawarsa Kedua, 2025-2035: Mempercepat Pembangunan di Segala Bidang Memasuki Negara Maju. Dasawarsa Ketiga, 2035-2045: Memantapkan Indonesia sebagai Negara Maju. Setiap dasawarsa memiliki skenario program dan target masing-masing, namun tetap merupakan suatu kesinambungan dari tahapan pertama hingga tahapan-tahapan selanjutnya.
Dasawarsa pertama sangat menentukan bagi arah dan tahapan pembangunan selanjutnya dengan penekanan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pengurangan pengangguran dan kemiskinan secara signifikan, pembangunan infrastruktur,penguatan kelembagaan, peningkatan efisiensi, produktivitas, dan keterampilan tenaga kerja, revitalisasi industri dan pertanian, serta optimalisasi pembangunan daerah.
Skenario pembangunan nasional pada dasawarsa ini untuk membangun fondasi yang kokoh bagi proses transisi Indonesia menjadi negara maju dengan uraian sebagai berikut: Pertama, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan pembangunan dan pendapatan, serta pengurangan pengangguran dan kemiskinan.
Kedua, kebijakan fiskal yang akomodatif. Ketiga, pembangunan infrastruktur yang andal. Keempat, revitalisasi industri manufaktur. Kelima, revitalisasi industri pertanian, kehutanan dan perikanan. Keenam, mineral, sumber daya alam, dan energi. Ketujuh, perdagangan yang kompetitif di dalam dan luar negeri. Kedelapan, sektor keuangan yang mendukung sektor riil. Kesembilan, meningkatkan kemampuan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan inovasi.
Dasawarsa kedua, yaitu 2025-203, tahapan pembangunannya disebut “Mempercepat Pembangunan di Segala Bidang Memasuki Negara Maju”. Skenario dan target-target yang ingin dicapai pada periode ini, di antaranya: (1) pertumbuhan ekonomi ditargetkan rata-rata 10-11 persen per tahun, (2) pendapatan per kapita pada tahun 2035 ditargetkan sebesar 21.000-23.000 dolar AS, (3) investasi penelitian dan pengembangan ditingkatkan menjadi 2 persen dari PDB,(4) angka indeks pembangunan manusia (IPM) ditargetkan 0,86, (5) defisit anggaran pemerintah tidak melebihi 2 persen dari PDB, tingkat inflasi 2-3 persen, utang pemerintah terhadap PDB pada kisaran 18 persen, (5) bahan mentah pertanian dan pertambangan telah dapat dikelola dalam negeri. Rata-rata penguasaan lahan garapan pertanian ditargetkan mencapai 3 hektare per kepala keluarga, (6) jaminan sosial yang bertumpu pada sistem kerja sama pemerintah, swasta dan keluarga sudah harus mampu memberikan jaminan yang memadai pada mereka yang tidak bekerja dan masa pensiun pada kondisi usia harapan hidup rata-rata mencapai 78 tahun.
Terakhir adalah dasawarsa 2035-2045, yang disebut “Memantapkan Indonesia sebagai Negara Maju, yang memiliki skenario dan target, di antaranya: (1) pertumbuhan ekonomi melambat pada tingkat 6-7 persen, (2) target PDB per kapita pada tahun 2045 adalah 41.000 dolar AS, (3) perekonomian semakin ditopang oleh inovasi dan produktivitas yang tinggi, dengan sumbangan TFP dalam pertumbuhan mencapai 70 persen, (3) investasi untuk penelitian dan pengembangan ditingkatkan menjadi 3 persen dari PDB, (4) angka indeks pembangunan manusia ditargetkan 0,91,(5) kesejahteraan masyarakat menjadi sangat tinggi dengan tingkat ketimpangan pendapatan yang rendah, (6) rata-rata penguasaan lahan garapan mencapai 5 hektare per kepala keluarga,(7) pendaftaran pada pendidikan tinggi telah mencapai 45 persen. (partaigolkar.or.id)
No comments: