Madu hutan sebagai produk hutan nonkayu. (Ist) |
Bandarlampung—Hari ini, Jumat (7/3) Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan akan membuka Pekan Raya Perhutanan Sosial (PRPS) 2014, di Ballroom Hotel Emersia Bandarlampung. Pameran yang menyuguhkan berbagai produk industri hasil hutan di beberapa daerah di Indonesia itu akan berlangsung 7—8 Maret 2014.
“Ada dua kegiatan utama PRPS 2014 , yakni diskusi dan pameran. Untuk pameran, temanya adalah pengembangan usaha mandiri pengelolaan hutan berbasis masyarakat,” kata koordinator PRPS 2014, Eri Indrawan, di Bandarlampung, Jumat (6/3).
Selain pameran dan diskusi, menurut Eri, PRPS juga diisin dengan koordinasi dan pertemuan para penggerak perhutanan sosial di Indonesia untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan informasi dinamika perhutanan sosial Indonesia.
Eri Indrawan mengatakan PRPS merupakan upaya Kementerian Kehutanan untuk menunjukkan bahwa produk-produk hasil hutan nonkayu yang dihasilkan masyarakat lokal mampu menjaga kelestarian hutannya.
PRPS 2014 diikuti para penggerak perhutanan sosial yang memamerkan dan menjual produk-produk hasil hutan bukan kayu (HHBK), baik produk mentah maupun produk olahan dan turunannya. Antara lain. madu hutan, sutra, kakao, mete, gaharu, bambu, rotan, dan tenun.
“Produk-produk turunan berupa makanan, sandang, dan aksesori akan sangat menarik untuk dikunjungi dan dibeli,” kata Kepala Subdirektorat Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial Kemenhut itu.
PRPS 2014 juga merupakan kegiatan kolaborasi Kementerian Kehutanan bersama ASEAN Forestry Network (ASFN), kemitraan, Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kehutanan, seperti Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Lampung dan Pemprov Lampung.
No comments: