Eskavator milik petambak P3UW |
Mas Alina Arifin/Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG--Tiga tahun berpisah dengan PT CP Prima, masyarakat petambak di Bumi Dipasena, Tulangbawang kini mulai unjuk gigi. Mereka sudah melakukan budidaya udang secara mandiri. Untuk memperlancar proses produksi, Rabu (5/2/2014) para petambak itu membeli sebuah eskavator senilai Rp 2 miliar.
"Ini alat yang kami beli secara patungan. Dengan adanya eskavator kami berharap revitalisasi infrastruktur tambak berjalan lancar sehingga masyarakat di Kecamatan Rawajitu Timur ini juga melanjutkan program revitalisasi areal pertambakan udang terbesar di Asia Tenggara itu secara swadaya," Nafian Faiz, ketua Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW), Rabu (5/2/2014)
Nafian mengaku banyak orang yang meragukan kemampuan para petambak di pesisir utara Lampung itu untuk bisa mengelola areal pertambakan secara mandiri. Terutama setelah para petambak tidak bermitra dengan CP Prima.
"Namun, hari ini para petambak di Bumi Dipasena berusaha menunjukkan kemampuan mereka sebagai rakyat yang mandiri dan bermartabat kepada khalayak di Lampung, upaya tersebut mereka lakukan dengan membeli 1 unit eskavator senilai Rp2 miliar yang dananya murni hasil swadaya petambak," kata Nafian.
Nafian mengaku eskavator itu dibeli secara tunai, dari patungan uang para petambak anggota P3UW. Tiap petambak menyumbang Rp1.000 / kg hasil panen.
nya saat panen, nantinya excavator ini yang akan memperbaiki bumi dipasena" ujar Nafian Faiz, ketua P3UW lampung.
Eskavator KOMATSU PC 200 yang diberangkatkan hari ini dari sebuah showrom di Bandarlampung menuju Kecamatan Rawajitu Timur itu akan disertai spanduk yang berisikan pesan bahwa sesungguhnya rakyat mampu mandiri dan hidup sebagai bangsa yang lebih bermartabat.
"Nantinya 1 unit eskavator itu akan dimanfaatkan memperbaiki infrastruktur tambak di areal pertambakan udang windu Bumi Dipasena, Rawajitu Timur, Tulangbawang. Tanpa bantuan CP Prima, kami bisa lebih baik," kata dia.
Eskavator KOMATSU PC 200 yang diberangkatkan hari ini dari sebuah showrom di Bandarlampung menuju Kecamatan Rawajitu Timur itu akan disertai spanduk yang berisikan pesan bahwa sesungguhnya rakyat mampu mandiri dan hidup sebagai bangsa yang lebih bermartabat.
"Nantinya 1 unit eskavator itu akan dimanfaatkan memperbaiki infrastruktur tambak di areal pertambakan udang windu Bumi Dipasena, Rawajitu Timur, Tulangbawang. Tanpa bantuan CP Prima, kami bisa lebih baik," kata dia.
"Kini banyak perubahan di Dipasena. Jalan-jalan sudah diperbaiki oleh Pemkab Tulangbawang, sementara jembatan-jembatan beton yang dibangun secara swadaya oleh kawan-kawan petambak," kata Nafian.
No comments: