» » » Presiden SBY Imbau Pengungsi Tetap Waspada dan Patuhi Imbauan BNPB

Presiden SBY
SUMEDANG, teraslampung.com--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau para pengungsi dampak erupsi dan awan panas Gunung Sinabung tetap berada di pengungsian dan mengikuti arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Di sela-sela kunjungannya di Sumedang dan Majalengka, Jawa Barat, Presiden SBY terus berkoordinasi dengan kepala BNP Syamsul Maarif.

“Presiden SBY menyatakan rasa duka citanya atas meninggalnya 15 orang akibat terkena awan panas Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Presiden juga meminta mereka yang masih di pengungsian tetap waspada dan mengikuti petunjuk BNPB agar tidak mendekat atau kembali ke daerah yang masih dianggap sangat rawan terhadap erupsi," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, di Pendopo Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (3/2) sore.

Presiden SBY terus mendapat laporan perkembangan erupsi Sinabung dari Kepala BNPB Syamsul Maarif. Menurut laporan Syamsul, meskipun diketemukan sejumlah kendaraan yang hangus, namun tidak ditemukan adanya korban jiwa tambahan, kecuali 15 korban yang telah ditemukan. "Tadi dilaporkan bahwa upaya pencarian korban diberhentikan sementara karena situasi yang kurang memungkinkan untuk lanjutan upaya pencarian," Julian menjelaskan.

Julain menyampaikan pesan Presiden SBY agar para pengungsi tetap berada di posko sampai BNPB atau pihak-pihak yang berwenang lainnya mengatakan memungkinkan untuk mereka kembali ke tempatnya masing-masing.

"Telah diperintahkan pula kepada Kepala BNPB untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan korban dan melakukan penanganan sebagaimana yang telah menjadi protap dalam BNPB. Itu yang sedang dan akan terus dilakukan oleh BNPB," Julian menambahkan.

Menurut Julian, pemerintah belum menetapkan erupsi Gunung Sinabung sebagai darurat atau bencana nasional karena penanganan dari pemerintah daerah, dibantu pusat, masih berjalan.

"Kita bersama tahu bahwa kondisi dari pemerintahan, baik di tingkat Kabupaten Karo atau di Provinsi Sumatera Utara, masih berjalan. Yang penting adalah koordinasi pemerintah pusat dan daerah tetap berjalan baik. Pemerintah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelematkan dan menghindari kembali jatuhnya korban. Mudah-mudahan keadaan seperti kemarin tidak terulang atau bisa dicegah," Julian mengungkapkan.

Hingga saat ini jumlah korban awan panas Gunung Sinabung ada 15 orang meninggal. Rinciannya adalah 7 mahasiswa, 4 pelajar, 3 warga Desa Sukameriah, dan 1 warga Kabanjahe. Plus 3 orang luka-luka.

PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) Kementerian Perhubungan merekomendasikan radius 5 km harus kosong dari aktivitas penduduk. Penjagaan diperketat agar masyarakat tidak dapat masuk ke zona berbahaya. Terdapat lima 5 desa yang sangat berbahaya di radius 3 - 3,5 km, yaitu Desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Sigarang-garang, dan Sukanalu. adalah daerah yang paling berbahaya. Masyarakat dilarang masuk kawasan tersebut.

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply