Perlu Anda ketahui bahwa 1 diantara 8 wanita memiliki risiko terkena kanker payudara. Faktanya adalah memang terjadi peningkatan tingkat kewaspadan wanita terhadap kanker payudara, namun untuk masa depan sangat penting untuk mengembangkan tahap pencegahan. Untuk memperingati bulan Kanker Payudara pada bulan Oktober ini, ada beberapa perkembangan dalam kanker payudara, antara lain:
Olahraga
Kita tentu mengetahui bahwa olahraga dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara, namun berkat penelitian terbaru yang dilaporkan oleh University of Minnesota, kita dapat mengetahui sebabnya. Olahraga dapat mengubah metabolisme hormon estrogen yang merupakan pemicu kanker payudara. Direkomendasikan agar melakukan aktivitas fisik sedang ke berat selama 3 – 4 jam dalam seminggu, yang dapat mengurangi risiko kanker payudara sebanyak 30 – 40%.
Makanan anti-kanker
Sebuah studi dari Harvard menunjukkan hubungan antara konsumsi sayuran dengan berkurangnya risiko kanker payudara tipe agresif. Studi lain juga menunjukkan bahwa kandungan karotenoid yang terdapat dalam beberapa jenis sayuran dan buah dapat mengurangi kanker payudara.
Obat baru bagi wanita dengan risiko tinggi
Pawal tahun ini, the American Society of Clinical Oncology merekomendasikan obat exemetane yang dapat diberikan kepada wanita post-menopause dengan risiko tinggi kanker payudara (misalnya keturunan kanker payudara).
Densitas payudara berpengaruh
Seorang profesor dari University of California mengatakan bahwa payudara yang padat (densitas tinggi) meningkatkan risiko kanker payudara. Densitas payudara ini hanya dapat dilihat dari pemeriksaan USG.
Alat Baru
Terdapat alat baru 3 dimensi mamografi digital yang dinamakan tomosynthesis, yang dapat mendeteksi kanker invasif dibandingkan dengan USG yang ada sekarang.
Radiasi yang lebih aman dan sebentar
Sebuah teknik baru yang dinamakan Intra-operative Radiation Therapy yaitu teknik dimana dilakukan sinar radiasi bersamaan dengan operasi (lumpectomy) sama efektifnya dengan radiasi setelah operasi. Dimana teknik ini aman karena hanya memberikan sinar pada area operasi dan lebih sebentar.
Teknik Anti – Rontok
U.S Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui alat bernama DigniCap yaitu sejenis topi yang dapat digunakan selama kemoterapi yang dapat mengurangi risiko efek samping kerontokan rambut.
Dengan perkembangan ilmu dan kemajuan jaman, diharapkan terjadi penurunan angka penderita kanker payudara. Saat ini telah banyak perkembangan dalam bidang prevensi dan pengobatan kanker payudara. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama bersatu melawan kanker payudara !!
(dr. Dewi Ema Anindia/KLIKDOKTER.COM)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kopi Pagi
Social Icons
Popular Posts
- Dayang Rindu, Cerita Rakyat yang Terlupakan
- "Showroom Sapi" di Lampung Tengah: Kemitraan Wujudkan Mimpi Parjono
- Van der Tuuk, Pahlawan Bahasa (Lampung) yang Dilupakan
- Buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh, Jamal D. Rahman: "Reaksinya Terlalu Berlebihan.."
- Gua Maria Padang Bulan, "Lourdes Van Lampung"
- Panjang, Dermaga Penyeberangan Pertama di Lampung
- Menjadi Pelatih Pelawak
- Pagar Dewa dan Cerita-Cerita Lain
- Sejarah Transmigrasi di Lampung: Mereka Datang dari Bagelen
- Saya Sudah Kembalikan Honor Puisi Esai dengan Permintaan Maaf
No comments: