M. Syafiq/Teraslampung.com
Bandarlampung--Wali Kota Bandarlampung Herman H.N. menargekan upah minimum kota (UMK) 2014 mengalami kenaikan dibandingkan tahun ini. Dia mengimbau dewan pengupahan kota (DPK) untuk memperjuangkan nilai UMK yang ideal.
’’Harus (naik, Red). Tidak ada tawar-menawar lagi, UMK memang harus naik!” tegasnya kepada Radar Lampung kemarin.
Sayang, mantan kepala Dinas Pendapatan Daerah Lampung ini belum mau menyebut besaran yang dianggapnya ideal. Bahkan untuk menegaskan kebutuhan hidup layak (KHL) setara UMK, ia belum bisa memastikannya. Herman, tampaknya, trauma dengan kegagalannya tahun lalu dalam memperjuangkan UMK setara KHL.
’’Tahun lalu kita belum berhasil UMK seratus persen KHL. Karenanya sekarang, saya belum bisa menerka berapa UMK yang ideal. Tetapi yang pasti, saya tetap berharap minimal UMK setara KHL,” ucapnya.
Herman mengaku penetapan KHL dan UMK diserahkan sepenuhnya kepada DPK. ’’Kita serahkan sepenuhnya pada hasil pembahasan dewan pengupahan. Namun, kita tetap berharap ketetapan UMK 2014 tidak di bawah KHL,” tuturnya.
Terkait desakan sejumlah elemen masyarakat yang berharap UMK 2014 naik minimal 50 persen, Herman juga mengaku ikut mempelajarinya. Hal ini seiring pembahasan di tingkat DPK yang masih berjalan. ’’Saya membiarkan DPK bekerja dan memutuskan nilai terbaik UMK 2014. Tetapi bukan berarti saya diam saja. Saya tetap mempelajari angka idealnya. Jadi, saya tidak akan salah langkah dalam menetapkannya nanti,” ungkap dia.
Herman percaya DPK bertindak objektif dalam membahas UMK. Tujuannya agar ketetapan UMK 2014 benar-benar diterima buruh maupun pengusaha. Sebab jika terjadi kesenjangan, dipastikan memicu konflik dan kerugian di kedua belah pihak.
’’Bagaimanapun, ketetapan UMK 2014 harus memuat rasa keadilan. Baik bagi bagi buruh maupun kalangan pengusaha,” pungkasnya.
Sementara, di Provinsi Lampung, pejabat justru tampak sibuk menghadapi aksi buruh yang rencananya berlangsung besok (28/10). Apel gabungan kesiapan pengamanan aksi pun digelar di Lapangan Korpri Pemprov Lampung.
Jumlah aparat yang diturunkan mencapai 529 personel, yang terdiri gabungan anggota TNI dan Polri serta instansi terkait lainnya.Pada apel yang dipimpin Kapolda Lampung Brigjen Pol. Heru Winarko itu, polisi memastikan akan menindak tegas siapa pun yang bertindak anarkis sehingga menimbulkan kericuhan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kopi Pagi
Social Icons
Popular Posts
- Dayang Rindu, Cerita Rakyat yang Terlupakan
- "Showroom Sapi" di Lampung Tengah: Kemitraan Wujudkan Mimpi Parjono
- Van der Tuuk, Pahlawan Bahasa (Lampung) yang Dilupakan
- Buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh, Jamal D. Rahman: "Reaksinya Terlalu Berlebihan.."
- Gua Maria Padang Bulan, "Lourdes Van Lampung"
- Panjang, Dermaga Penyeberangan Pertama di Lampung
- Menjadi Pelatih Pelawak
- Pagar Dewa dan Cerita-Cerita Lain
- Sejarah Transmigrasi di Lampung: Mereka Datang dari Bagelen
- Saya Sudah Kembalikan Honor Puisi Esai dengan Permintaan Maaf
No comments: