Melengkapi ring 17 yang lebih dulu dipasarkan, PT Michelin Indonesia meluncurkan varian baru ban tubeless motor Pilot Street ring 14 di Jakarta, Rabu (23/10). Peluncuran ban ini untuk memenuhi pasar motor bebek dan matic yang pertumbuhannya sangat cepat di Indonesia.
"Mayoritas pengguna motor di Indonesia adalah bebek dan skutik yang memakai ring 14. Kehadiran Pilot Street ring 14 dapat memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen untuk mendapatkan ban yang baik," ujar Bayu Surya Pamugar Sugeng, Head of Marketing & Sales PT Michelin Indonesia.
Michelin Pilot Street merupakan produk hasil penyempurnaan produk Michelin sebelumnya, seperti pada kembangan ban yang telah disempurnakan. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan Michelin, Pilot Street memiliki daya tahan 50 persen lebih tinggi dibandingkan produk sebelumnya yang dijual di Indonesia, yakni Pilot Sporty.
Alur kembangan yang sudah disempurnakan ini memberikan performa grip yang baik untuk kondisi jalanan basah maupun kering. Hal itu didukung dengan penyempurnaan Grooving Ratio yang terdapat pada alur ban. Sehingga berfungsi untuk pengendalian saat jalan lurus dan menikung serta menjamin keselamatan saat medan basah dengan daya buang air yang maksimal.
Selain itu, desain alur ban depan membuat pengereman semakin optimal. Sementara itu, desain alur ban belakang akan meningkatkan akselerasi kecepatan motor.
Michelin Pilot Street sudah menggunakan polister HMLS (High Modulus Low Shringkage) yang sudah disempurnakan. Sehingga menghasilkan kemampuan daya cengkram, ketahanan ban lebih kuat dan kestabilan saat melalui jalan bergelombang maupun saat pengereman.
Sumber: Otosia.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kopi Pagi
Social Icons
Popular Posts
- Dayang Rindu, Cerita Rakyat yang Terlupakan
- "Showroom Sapi" di Lampung Tengah: Kemitraan Wujudkan Mimpi Parjono
- Van der Tuuk, Pahlawan Bahasa (Lampung) yang Dilupakan
- Buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh, Jamal D. Rahman: "Reaksinya Terlalu Berlebihan.."
- Gua Maria Padang Bulan, "Lourdes Van Lampung"
- Panjang, Dermaga Penyeberangan Pertama di Lampung
- Menjadi Pelatih Pelawak
- Pagar Dewa dan Cerita-Cerita Lain
- Sejarah Transmigrasi di Lampung: Mereka Datang dari Bagelen
- Saya Sudah Kembalikan Honor Puisi Esai dengan Permintaan Maaf
No comments: