Isbedy Stiawan ZS/Teraslampung.com
Warga sedang perbaiki Jalan Tirtayasa, Sabtu (3/5) |
Bandarlampung—Jalan Tirtayasa, Sukabumi, Bandarlampung, tetap dibiarkan rusak parah. Pemerintah Kota Bandarlampung dan Pemerintah Provinsi Lampung seakan melempar tanggung jawab pemeliharaan jalan yang nyaris seluruh ruasnya tak ada lagi yang mulus.
Kerusakan Jalan Tirtayasa, dimulai layang sampai simpang tiga Jl Ir Sutami, lebih dari lima tahun dibiarkan. Pengendara harus men-zigzag demi menghindar dari ruas jalan yang rusak. Akibatnya, tak jarang saling bersenggolan.
“Tapi, paling sering terjadi kemacetan di daerah ini. Karena harus hati-hati mencari jalan yang agak mulus,” kata Fadli, warga setempat.
Rusaknya jalan tersebut menggangu warga sekitar Jalan Tirtayasa. Jika tak hujan daerah sekitar berdebu, dan apabila hujan turun daerah itu bagaikan kubangan ikan. Mereka menyesalkan pemerintah yang seperti tak peduli nasib jalan tersebut, yang masuk wilayah Kota Bandarlampung.
“Kami menganggap jalan ini seperti tidak bertuan, jadi tak ada yang memelihara. Padahal, kendaraan yang melintasi jalan ini dipastikan membayar pajak,” tegas Fadli.
Beberapa hari terakhir ini, menurut Fadli, warga setempat berswadaya menimbun jalan yang berlubang dengan batu atau bata bekas bangunan. “Beberapa warga yang peduli, menyewa mobil pickup terbua untuk mengangkut bekas bangunan lalu menimbun jalan yang rusak,” katanya.
Dikatakan Fadli lagi, kepedulian warga menimbun jalan berlubung itu sebagai sikap psimistis terhadap pemerintah. “Daripada menunggu pemerintah yang tak jelas, akhirnya warga yang turun ke jalan,” katanya.
Sementara Sapto Wibowo, warga Sukabumi yang lain menjelaskan, dirinya pernah “memantik” empati warga setempat dengan cara membayar sewa mobil dan sekadar uang rokok. “Saya temui warga di sekitar jalan, lalu saya beri uang untuk menyewa mobil bak terbuka untuk mengakut bekas bangunan, untuk menimbun jalan rusak,” ceritanya.
Sapto juga mengimingi warga, dengan cara itu mereka akan mendapat sekadar uang dari pemilik pembangunan karena dengan begitu telah membersihkan bekas bangunan. Lalu di tepi jalan saat menimbun, pengendara yang peduli akan pula membeli uang karena merasa terbantu. “Kan dari kepedulian ini, mereka dapat masukan,” ujar pengajar di SMKN 5 Bandarlampung ini.
Terutama di daerah dekat Perumdam, beberapa ruas jalan yang berlubang sudah tertutup bekas bangunan. Meski cara ini hanya sementara sifatnya. Sebab, saat hujan akan hancur dan jalan kembali rusak.
Karena itu, warga setempat berharap kepedulian pemerintah segera memperbaiki sepanjang Jalan Tirtayasa, Sukabumi, Bandarlampung. “Kalau dibiarkan berlarut-larut bukan tidak mungkin akan tutup, penyebabnya kendaraan enggan melintas jalan ini,” kata Danu, warga Sukarowo.
No comments: