Jokowi dan Aburizal Bakri di Pasar Gembrong, Cipinang, Jakarta Timur, Selasa petang, 13/5. (dok. kompas) |
"Ini bukan pertama kali kami bertemu. Saya sudah sekian kali bertemu Pak Jokowi. Kenapa bertemunya di pasar? Itu karena paasar adalah simbol kesejahteraan rakyat,” kata kata Aburizal Bakri (ARB), saat konferensi pers bersama Jokowi, Senin petang.
Pada jumpa pers tersebut pria asal Lampung itu tidak secara terang mengutarakan dukungan untuk Jokowi dalam Pilpres 2014. Menurut ARB, koalisi Golkar-PDIP bisa terjadi setelah dia bertemu langsung dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya katakan penjajakan lanjutan. Nanti kalau ada kecocokan mudah-mudahan hari-hari ini ada kecocokan. Bajunya sama-sama putih," kata Aburizal.
Sementara itu, Jokowi mengaku ada pertemuan di titik yang sama antara PDIP dan Golkar. "Ini kan sudah bertemu di titik yang sama, pasar, simbol ekonomi kerakayatan. Kalau bertemunya di titik yang sama artinya apa," kata Jokowi sembari tertawa.
Tentang alasan bertemu di Pasar Gembrong, Jokowi mengatakan, “Kenapa disini? Karena ekonomi kerakyatan ada di sini. Penjual pisang, ikan sayur, tempe, tahu semuanya produk petani. Maka diadakan pertemuan ditempat kerakyatan ini.”
Hal serupa disampaikan Aburizal. Menurutnya, pasar tradisional adalah simbol kesejahteraan bagi ekonomi rakyat kecil.
Menjelang dimulainya pendaftaran capres-cawapres, arah koalisi Partai Golkar masih belum pasti. Belum jelas pula apakah Partai Golkar akan percaya diri tetap mengusung ARB sebagai capres atau bergabung dengan partai lain dengan risiko mencalon cawapres pun tidak.
Sebelumnya, ARB sudah bertemu dengan capres Gerindra Prabowo Subianto. Dalam pertemuan itu sudah dijajaki peluang ARB untuk menjadi cawapres Prabowo. Namun, belakangan ini Prabowo lebih fokus untuk menggaet Hatta Rajasa (PAN) sebagai cawapres.
Di tubuh partai beringin sendiri dukungan pencapresan ARB tidak solid. Para senior Partai Golkar terutama yang berasal dari SOKSI, mengingatkan ARB untuk tidak bermimpi menjadi calon presiden dari Partai Golkar. (Dewira/R, Usman/Bambang Satriaji)
No comments: