Hadiah utama program ini diberikan kepada tiga liputan beasiswa terbaik akan dibiayai meliput UNFCCC COP-19 di Lima, Peru. Total hadianya senilai Rp 200 juta.
LATAR BELAKANG
Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) merupakan lembaga dana perwalian yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 2009 untuk menarik, memfasilitasi dan mengkordinasikan pendanaan hibah internasional untuk kegiatan penanganan perubahan iklim di Indonesia. ICCTF bekerja sama dengan AJI Jakarta menyelenggarakan sebuah program beasiswa bagi para jurnalis untuk meliput dan menghasilkan karya jurnalisme perubahan iklim yang berkualitas di media massa Indonesia.
TEMA
Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
Sub Tema:
Perubahan Iklim dan Kesehatan
Perubahan Iklim dan Pertanian
Perubahan Iklim dan Energi
Perubahan Iklim dan Kelautan/Perikanan
PESERTA
Program beasiswa ini terbuka untuk jurnalis media cetak, media online, dan media televisi di Indonesia. Peserta beasiswa adalah tim yang terdiri dari redaktur dan maksimal dua reporter (untuk media cetak/online), atau produser, reporter dan cameraman (untuk media televisi).
PENGAJUAN USULAN LIPUTAN
1. Mengirimkan usulan liputan dengan format baku sebagai berikut:
Latar belakang masalah dan data/dokumen awal yang sudah dimiliki,
Angle/pertanyaan liputan yang ingin dijawab
Daftar narasumber yang harus diwawancarai
Data/dokumen dan reportase yang harus didapatkan untuk menyelesaikan liputan.
Rencana peliputan/kunjungan lapangan
Estimasi anggaran peliputan
2. Mengisi lembar persetujuan dari pejabat redaksi yang berwenang
3. Usulan peliputan dan lembar persetujuan redaksi dikirimkan melalui email ajijak@cbn.net.id dengan judul email : Beasiswa ICCTF2014_Nama Jurnalis_Nama Media
LIPUTAN LAPANGAN
Untuk memperkaya perspektif dalam membuat liputan perubahan iklim, peraih beasiswa akan difasilitasi oleh ICCTF untuk melihat langsung salah satu proyek percontohannya, seperti :
- Manajemen lahan gambut terdegradasi untuk perkebunan dan pertanian di Sumatera, Kalimantan, Papua, Riau dan Jambi, bekerjasama dengan Kementerian Pertanian.
- Membangun kewaspadaan masyarakat memberikan informasi potensi badai dan cuaca buruk dengan membangun radio komunitas untuk nelayan di Bau-bau, bekerjasama dengan BMKG dan Pemda Bau-bau, Sulawesi Tenggara.
- Menghijaukan lahan kritis menjadi kebun biomasa penghasil wood pellet, bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan dan Pesantren di Bangkalan, Madura.
- Kajian penyakit demam berdarah dan malaria yang disebabkan oleh perubahan iklim, bekerjasama dengan Universitas Indonesia
- Microfinance untuk mencegah masyarakat menebang pohon berdiameter kecil di Bantul.
- Gerakan hemat energi untuk penerangan jalan di Solo.
BIAYA PELIPUTAN
Panitia menyediakan dana operasional maksimal sebesar Rp20 juta/tim, dengan perincian sebagai berikut :
- Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) akan diberikan sebagai biaya operasional liputan dalam kota. Pencairan dana operasional tersebut dilakukan secara bertahap sesuai dengan laporan perkembangan peliputan yang disampaikan peserta beasiswa kepada mentor.
- Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) merupakan biaya liputan luar kota (tiket pesawat dan penginapan) yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan peliputan.
HADIAH UTAMA
- Mentor dan ICCTF memilih peserta beasiswa dengan liputan terbaik untuk setiap kategori untuk difasilitasi meliput UNFCCC COP-19 di Lima, Peru.
- Keputusan mentor dan ICCTF bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
MENTORING
Sepuluh tim peraih beasiswa diwajibkan mengikuti workshop pembekalan, sekaligus memperbaiki proposal peliputan yang dianggap perlu oleh mentor.
Perwakilan tim peraih beasiswa diwajibkan menghadiri pertemuan mentoring tatap muka untuk melaporkan perkembangan peliputannya.
Selama mengerjakan usulan liputan, peraih beasiswa dibebaskan untuk berkonsultasi dengan mentor, baik melalui telepon, surat elektronik maupun pertemuan langsung.
MENTOR
1.Brigita Isworo Laksmi, redaktur harian Kompas pada desk teknologi, lingkungan dan kesehatan.Karier jurnalistiknya dimulai saat dia bekerja di Harian Kompas pada bulan Juli 1988. Dia mulai bertugas di desk olahraga dari tahun 1993 hingga 2000. Beliau berpengalaman meliput konferensi internasional perubahan iklim.
2.Riza Primadi, Chief Executive Officer (CEO) PT Content Creative Indonesia, lembaga yang mempunyai fokus kerja di bidang media penyiaran. Pria yang asal Probolinggi, jawa Timur ini mempunyai pengalaman yang cukup lama di media penyiaran. Sebelum mendirikan perusahaan sendiri, Riza sempat menjadi News Advisor di Astro All Asia Networks Plc menjadi News Director di PT Adi Karya Visi, menjadi News and Corporate Affairs Director di TRANS TV dan menjadi News, Corporate Affairs & HR Director di SCTV.
3.Untung Widianto, jurnalis senior yang fokus menyoroti masalah lingkungan. Sederet penghargaan pernah diraih jurnalis, yang jufa aktif di gerakan Pramuka ini. Pada 2011 misalnya, Untung mendapatkan Media Award 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk kategori penulisan feature terbaik tentang isu keanekaragaman hayati. Tulisan Untung berjudul “Bergandeng Selamatkan si Belang”.
KERANGKA WAKTU
7 Mei Pengumuman dan sosialisasi beasiswa liputan
21 Mei Batas akhir penyerahan proposal liputan
23 Mei Seleksi proposal oleh para mentor
25 Mei Pengumuman hasil seleksi proposal beasiswa liputan
30 Mei Workshop pembekalan dan penajaman angle
15 Juni Mentoring tatap muka pertama
29 Juni Mentoring tatap muka kedua
20 Juli Batas akhir pemuatan hasil karya beasiswa
20 Agustus Batas akhir pembuatan buku kumpulan liputan beasiswa
15 September Anugerah liputan terbaik dan pengumuman hadiah meliput perubahan iklim di Lima, Peru.
No comments: