Oleh Aan Frimadona Rosa*
Sebuah peribahasa mengatakan:"Guru kencing berdiri, murid kencing berlari". Peribahasa tersebut mengandung makna yang mengungkapkan jadilah tokoh anutan di masyarakat atau pejabat negeri hendaknya jangan sampai memberi contoh yang buruk.
Dari pribahasa itu juga kalau kita tarik dalam ranah dunia kependidikan tak salah kita memberikan arti adalah hendaknya murid biasanya bulat-bulat mencontoh gurunya, maka guru sebaiknya jangan memberikan contoh yang buruk.
Buku Pintar Bahasa Tubuh untu Guru karya Fahmi Amrullah, mengulas berbagai hal seputar bahasa tubuh yang harus dipahami oleh para guru, antara lain macam-macam bahasa tubuh dan cara memahaminya, perilaku menyimpang di kelas, cara menarik perhatian siswa, dan lain sebagainya.
Buku komplit ini merupakan bacaan wajib para guru untuk lebih memahami siswa-siswinya. Ada banyak bahasa tubuh kita tatkala berada dalam ruang kelas saat memberikan materi, entah itu dalam posisi membungkuk atau berdiri lebih tinggi daripada orang lain menunjukkan adanya dominasi dan berpotensi mengancam orang lain, itulah salah satu bahasa tubuh. Lantas, apa saja bahasa tubuh yang harus dipahami oleh para guru? Apa manfaat bahasa tubuh? Dan, bagaimana cara memahaminya?
Seorang guru dalam proses belajar mengajar tentunya bukan hanya sekadar memberikan materi pelajaran saja tetapi lebih dari itu bagaimana memberikan pemahaman yang lebih mudah dan dimengerti oleh murid. Guru sering memberikan penjelasan bahan pelajaran dengan disertai gerak tubuh atau body language. Materi yang disampaikan dengan disertai body language bertujuan untuk mendapat perhatian murid sehingga murid akan tertarik dan selanjutnya dapat menyerap materi dengan cepat. Buku Pintar Bahasa Tubuh untuk Guru, Memberikan pengetahuan sekaligus panduan kepada guru dalam bersosialisasi dengan murid melalui gaya non-verbal.
Proses interaksi antara guru dengan murid di dalam kelas tidak berbeda jauh dengan pola interaksi sosial dalam arti luas. Di dalam kelas, kemampuan guru dalam berkomunikasi secara verbal bukanlah satu-satunya cara untuk membangun suasana belajar-mengajar yang efektif. Saat bercakap dengan murid, kita bisa mendeteksi perasaan dan pikirannya melalui bahasa tubuh.
Ketika murid sulit memahami pelajaran misalnya, murid akan menggaruk-garuk kepala. Melatih kemampuan berbahasa baik verbal maupun non-verbal pada dasarnya merupakan salah satu upaya mengembangkan kemampuan berkomunikasi, yaitu kemampuan menyampaikan dan menerima pesan dalam arti luas. Dengan kata lain, semakin baik seseorang berkomunikasi, pendengar akan semakin memahami apa yang disampaikan. Dalam hal ini, gerak tubuh dapat membantu menarik perhatian sekaligus memberikan pemahaman atas sebuah pesan. Ini karena manusia dewasa maupun anak-anak seringkali membutuhkan visualisasi dalam memahami suatu masalah.
Buku setebal 192 ini penting untuk dibaca semua kalangan, tidak hanya para guru sebab buku ini memandu kita agar lebih baik dan menarik dalam berkomunikasi. Sebagai penutup, lebih dari itu semua, tatkala cara kita mengajar dengan hati yang ikhlas adalah lebih baik dari penampilan guru itu sendiri. Artinya, para guru dan para murid sama-sama ikhlas. Buku ini pun menjadi pengoplos bahan bakar untuk menjadikan guru lebih baik lagi.
Semoga Gusti Allah SWT selalu memberkahi langkah para guru di Indonesia.
* Aan Frimadona Roza, mengajar di SMPN 4 Baradatu, Mahasiswa Pascasarjana 2013 Univertitas Negeri Malang
Identitas Buku Pintar Bahasa Tubuh untuk Guru
Judul | Buku Pintar Bahasa Tubuh untuk Guru |
No. ISBN | 9786027640603 |
Penulis | Fahmi Amrullah |
Penerbit | DIVA Press |
Tanggal terbit | Desember - 2012 |
Jumlah Halaman | 192 |
Kategori | Psikologi |
Jenis Cover | Soft Cover |
No comments: